Pembelajaran bahasa semakin jauh (terasing) dari lingkungan yang ‘melahirkannya’: kebudayaan. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah semata-mata untuk kepentingan teknis dan pragmatis. Kepentingan yang dimaksudkan misalnya, mempelajari bahasa untuk mendukung kompetensi baca selengkapnya..
Pembelajaran bahasa semakin jauh (terasing) dari lingkungan yang ‘melahirkannya’: kebudayaan. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah semata-mata untuk kepentingan teknis dan pragmatis. Kepentingan yang dimaksudkan misalnya, mempelajari bahasa untuk mendukung kompetensi dalam pekerjaan, untuk bisa menyusun skripsi dan tulisan ilmiah lainnya, untuk memahami kaidah, dan lain-lain. Tidak ada yang salah jika pembelajaran bahasa ditempatkan dalam aras fungsi vernikular. Akan tetapi, meniadakan kehadiran kebudayaan Indonesia sebagai latarnya dapat berakibat terputusnya mata rantai keterhubungan antara bahasa dan sejarahnya, dengan masa lalu. Tak pelak, pembelajaran bahasa Indonesia tidak pernah membuahkan kesetiaan berbahasa, lebih-lebih kebanggaan dan ketepatan penggunaannya secara berkelanjutan.