Tab Article

Sexually Transmitted Disease (STD) adalah penyakit yang penularannya terutama melalui kontak seksual. Sejak tahun 1998, istilah ini mulai berubah menjadi Sexually Transmitted Infection (STI), agar dapat menjangkau pasien asimtomatik atau tanpa gejala. Seiring perkembangan di bidang teknologi, sosial ekonomi, demografik, serta meningkatnya migrasi penduduk, populasi tertular STI menjadi semakin meningkat, termasuk penyakit HIV. HIV menjadi lebih mudah tertular karena adanya cairan tubuh, duh tubuh atau darah dari luka yang ditimbulkan dari kontak seksual. Dinamika ini juga melibatkan populasi risiko tinggi HIV seperti Male Sex Male (MSM), penghuni penjara, NARKOBA suntik, pekerja seksual dan transgender. Pada tahun 2015, Centers for Disease Control (CDC) melaporkan mayoritas STI pada dewasa dan remaja usia 15-24 tahun dimana 25% dari semua populasi yang aktif secara seksual, tetapi memberikan kontribusi hampir 50% dari semua kasus STI baru yang didapat. Kasus STI yang terdeteksi hanya menggambarkan 50%-80% dari semua kasus STI yang ada. Ini mencerminkan keterbatasan screening dan rendahnya pengetahuan akan bahaya STI.