Tab Article

Hitam dan putih, berakhir dalam tinta sang “penjagal” nasip. Imajinasi dan puitis, tak seindah kidung sastra yang diucapkan dalam kalam-kalam yang mengukir putihnya kertas tak bermakna. Goresan ini adalah nyawa dan membuat berharganya lembaran-lembaran putih itu. Memberi warna dan makna yang mendalam. Bermetafora menjelma dengan segala warna warni maknanya. Menyiratkan, bahwa tanpa kalam, tak akan ada makna. Seperti kehidupan, yang dilalui dengan beragam kisah, berduka, bersenda tawa, murung, berdiam tak ada yang mengerti dan memahami. Rahasia mendalam yang dipahami oleh Ia sendiri dan “Khalik” nya